Rizky Ridho Melesat Pesat, Deretan Nama Asing Masih Dominan

Pembaharuan harga pasaran pemain BRI Liga 1 Indonesia di akhir musim 2024/2025 telah selesai dilakukan. Setelah melalui proses yang cukup panjang, Transfermarkt Indonesia akan membagikan pembaharuan harga pasaran untuk semua pemain yang akan berkiprah di kasta tertinggi sepak bola tanah air musim ini. Meski tidak banyak perubahan sejak pembaharuan yang terakhir kali dilakukan pada 06 Desembar 2024 lalu, tetap saja ada beberapa pemain yang alami kenaikan serta penurunan nilai pasar diakhir musim kali ini.
Dalam pembaharuan kali ini, pada posisi puncak atau pemain paling berharga BRI Liga 1 Indonesia dipastikan tidak ada perubahan. Hal tersebut dipastikan setalah Rizky Ridho berhasil jalani musim yang cukup baik bersama Persija Jakarta dan Timnas Indonesia berhasil mendapatkan peingkatan nilai pasar cukup sigifikan (+Rp870jt). Dari sebelumnya hanya sebesar Rp8,69M kini pemain yang masih berusia 23 tahun tersebut nilai pasarnya mencapai Rp9,86M. Selain usia yang masih muda, melihat potensinya Rizky Ridho diprediksi menjadi salah satu pemain paling berpotensi di Liga 1 sejauh ini.
Dua nama andalan Dewa United kompak naik berkat performa gemilang
Sempat alami penurunan pada pembaharuan sebelumnya, namun Alexis Messidorro berhasil membuktikan jika diriya adalah pemain handal yang patut diperhitungkan. Bahkan ditengah persaiangan lini tengah Dewa United yang bisa dibilang cukup ketat, pemain asal Argentina tersebut berhasil dapatkan kepercayaan Jan Olde Reikerink sebanyak 30 laga dan sukses catatkan 6 gol dan 10 asis.
Seolah seperti terlahir kembali, Egy Maulana Vikri yang masih berusia 24 tahun tersebut berhasil membuktikan level permainanya di level tertiggi. Bukan rahasia lagi jika semenjak petualanganya di Eropa yang dimulai pada tahun 2018 dan selesai pada tahun 2023 silam, karirnya sempat prediksi akan redup. Namun semenjak bergabung dengan Dewa United dua tahun lalu, Egy Maulana berhasil mengembalikan performa terbaiknya. Catatan 12 gol dan 7 asis dari 30 laga adalah bukti sahi kemampuanya belum habis.
Tampil konsisten, Dua pemain U23 Arema FC dan Borneo FC sukses melesat
Performa yang berhasil ditunjukan Arkhan Fikri bisa dibilang sungguh luar biasa. Menempati posisi yang cukup penting yakni posisi nomor delapan di lini tengah tim sebesar Arema FC, namun pemain yang baru berusia 20 tahun tersebut sukses mengunci posisi tersebut kurang lebih dalam dua musim terakhir. Meski ada regulasi U23 yang diatur, namun jika melihat performanya musim ini tentu tidak berlebihan jika menyebut dirinya memang pantas untuk dapatkan kenaikan nilai pasar yang cukup signifikan (+1,74M). Musim ini Arkhan sukses mainakan 29 laga dan catatkan 2 gol dan 5 asis untuk Singo Edan dan berhasil terpilih sebagai pemain muda terbaik versi Liga.
Apa yang di tampilan Fajar Fathurrahman semenjak bergabung dengan Borneo FC pada tahun 2020 silam hingga tahun ini bisa dibilang selalu mengalami peningkatan. Terbukti pada musim ini, pemain yang masih berusia 23 tahun tersebut menjadi tumpuan utama di sektor kiri Borneo FC. Bagaimana tidak, dalam dua kompetisi yang diikuti Borneo FC, Fajar hanya absen satu kali. Yakni pada laga kontra Persita (22/02/2025) karena akumulasi kartu kuning. Sisanya dalam 33 laga dari 34 laga di Liga dan seluruh laga di ajang Asean Club Championship, Fajar selalu menjadi pilihan utama tim berjuluk Pesut Etam tersebut.
Timnya Degradasi, Alfeandra Dewangga harus rela alami penurunan
Cedera dan hukuman akumulasi kartu kuning bisa dibilang menjadi musuh terbesar salah satu pemain muda paling potensial musim ini. Tercatat dirinya musim ini hanya mampu memainkan 26 laga dari 34 laga yang tersedia. Meski jumlah nya sama dengan musim lalu, namun musim lalu, Dewangga absen di lima laga bersama PSIS Semarang dikarenakan panggilan Timnas Indonesia. Disisi lain, performa kolektif tim yang berujung terdegradasinya PSIS Semarang ke Liga 2 mau tidak mamu membuatnya cukup layak untuk mendapatkan penuruna nilai pasar kali ini. Namun jika melihat rumor dan potensiya yang masih sangat layak untuk bermain di Liga 1, tentu pemilihan tim baru yang tepat akan sangat membantu untuk megembalikan performanya musim depan.
Bagaimana nilai pasar transfer bekerja
Nilai pasar transfer dihitung dengan mempertimbangkan berbagai model penetapan harga dan keterlibatan kuat komunitas pasar transfer, yang membahas nilai-nilai tersebut dalam diskusi terperinci. Nilai pasar transfer tidak bisa disamakan dengan biaya transfer yang sebenarnya dibayarkan.
Tujuannya bukan untuk memprediksi harga, namun nilai yang diharapkan. Saat menentukan nilai pasar, baik modalitas transfer individu maupun kondisi situasional relevan sampai batas tertentu. Contohnya diberikan di sini. Transfermarkt tidak menggunakan algoritma (untuk definisi nilai pasar secara rinci).
Leave a Reply